Zaman
sejarah Trenggalek ditandai dengan adanya prasasti yang pertama kalinya
muncul berbentuk prasati Kampak atau dikenal dengan nama lahirnya
Perdikan Kampak yang dibuat oleh Raja Sindok pada tahun 851 Syaka atau
929 Masehi.
Dari Prasasti itu dapat diketahui balnva Trenggalek pada masa itu
sudah memiliki daerah-daerah yang mendapatkan hak otonomi atau
Swatantra. Lebih jelasnya diketengahkan balnva Perdikan Kampak
berbatasan dengan Maha Samudra (Samudra Indonesia discbelah Selatan yang
pada waktu itu wilayahnya meliputi Panggul, Munjungan dan Prigi. Juga
daerah Dawuhan yang sekarang ini masih dapat dijumpai di Trenggalek.
Setelah masa Mpu Sindok dengan melalui masa Raja Dharmawangsa lahirlah
di Jawa Timur Kerajaan Kahuripan yang diperintah oleh Raja Airlangga.
Hanya sayangnya pada masa ini tidak banyak diketahui kesejarahannya,
dikarenakan tidak diketcmukannya data tentang masa tersebut.
Namun tidak dapat disangkal bahwa wilayah Trenggalek termasuk dalam
kawasan Kahuripan yang kemudian berkesinambungan menjadi wilayah
Kerajaan Kcdiri. Dari jaman Kcdiri hanya ada beberapa hal yang dapat
dicatat, utamanya pada masa ini dengan munculnya Prasasti Kawulan yang
terlctak di desa Kamulan Kecamatan Durcnan Kabupatcn Trenggalek.
Bcrtolak dari Prasasti Kamulan dapatlah diajukan suatu masa yakni
lahirnya Perdikan Kamulan. Di dalam Prasasti Kamulan dicantumkan tahun
pembuatannva yakni tahun 1116 Caka atau tahun 1194 Masehi. Prasasti tadi
dikeluarkan oleh Raja Sri Sarweswara Trikramawa- taranindita Srengga
Lencana Dikwija- yotungadewa atau biasa dikenal dengan nama Kcrtajaya.
Raja inilah yang berhasil mengusir musuh-musuhnya dari daerah
Katang-Katang berkat bantuan rakyat Kamulan. Berdasar atas Prasati
inilah ditetapkan “Hari Jadi Kabupaten Trenggalek ” pada hari ” Rabu
Kliwon tanggal 31 Agustus tahun 1194. Hari dan tanggal tersebut
dijadikan Hari Jadi atau Hari lahirnya Kabupaten Trenggalek berdasarkan
data sejarah yang ditemui di Trenggalek, antara ain :
- Pertama, Prasejarah daerah trenggalek menunjukkan bahwa daerah itu
telah dihuni manusia tapi jaman ini bersifat masih nisbi sekali.
- Kedua, Prasasti kampak tidak jelas hari dan tanggalnya kapan Prasasti itu dilaksanakan isinya.
- Kctiga, hanya Prasasti Kamulan yang mcniiliki informasi cukup lengkap.
sehingga mampulah Prasasti Kamulan dijadikan tonggak sejarah lahirnya
Kabupaten Trenggalek secara analitis, historis, yuridis formal yang
dapat di pertanggung jawabkan.
Sejarah Kabupaten Trengalek mcmang unik, hal ini tercermin dalam
periodisasinya yang pernah mengalami masa penggabungan.Periode
Trenggalek awal yang mengetengahkan perkembangan dinamika poleksosbud
Trengalek kurang lebih 1830 M sampai 1932 yang dilanjutkan dengan masa
Trenggalek revolusi fisik.
Yang dimaksud dengan Trenggalek awal ialah masa dimana patut
dibedakan pemerintahan timbul tenggclam yang mcngemudikan Kabupaten
Trenggalek. Peristiwa sebelum 1930 yang meng- guncangkan pulau Jawa
adalah peristiwa pembunuhan penduduk cina di Batavia secara
besar-besaran yang dlaksanakan olch VOC pada tanggal 10 Oktober 1740
yang dikenal dengan nama perang Pacinon atau geger pacinan. Akibatnya
Mas gerondi yang bergelar Sunan Kuning membantu penduduk cina dan
mcngadakan pemberontakan menye- rang Kartas ura pada 30 Juni 1742.
Akibat dari pemberontakan ini Sunan Paku- buwono II teraksa melarikan
diri ke Ponorogo. Dengan bantuan Bupati Mertodiningrat dari Ponorogo.
Sunan Pakubuwono II berhasil menumpas pemberontakan tadi yang mengaki-
batkan Putra Bupati tadi diangkat sebagai Bupati Trenggalek yang pertama
pada tahun 1743. Bupati Trenggalek yang pertamayang berama Sumotruno.
Bupati Sumotruno digantikan oleh Saudaranya sendiri Bupati Jaya Negara
yang merangkap penguasa timggal di Sawo Ponorgo.
Waktu perang mangkubumen; Penguasa Trenggalek adalah Ngabei
Surengrana yang pada awalnya membantu Mas Said kemudian berganti haluan
menggabungkan diri mengiktui jejak sultan hamengkubuwono I. Pada akhir
peperangan mangkubumen yang mencetuskan perjanjian Giyanti pada 13
Pebruari 1755 mengakibatkan Trenggalek di bagi menjadi dua bagian,
bagian timur masuk wilayah Ngrawa dan bagian barat dan selatan termasuk
Kabupaten Pacitan. Hal ini dapat dibuk- tikan dengan diketemukannya tugu
per- batasan dari batu yang terdapat didesa Gayam Kecamatan Panggul.
Baru pada tahun 1830 setelah perang Diponegaran selesai darah
Trenggalek langsung menjadi milik Belanda, susunan tata pcmerintahan
pada waktu itu tidak banyak dikctahui hanya dapat dipcr- kirakan kala
tidak tcrlampau jauh bedanya dengan daerah-daerah wilayah Kerajaan
Mataram yang lain.
Tahun 1926 diadakan perubahan pcmerintahan oleh pihak Belanda.
Perubahan ini di Trenggalek dilaksanakan pada tahun 1935, sejak saat ini
Trenggalek digabungkan, sebagian daerahnya dimasukkan Kabupaten
Tulungagung dan sebagian lainnya dimasukkan Kabupaten Pacitan. Akibatnya
hal ini sama dengan pada masa sebelum adanya Kabupaten Trenggalek
awal.penggabungan ini mengakibatkan Trenggalek kurang mendapat
perhatian. Dengan demikian maka keadaan Trenggalek pada masa itu tidak
banyak yang dapat dicatat.
Trenggalek pada masa revolusi fisik ditandai dengan masuknya daerah
itu ke dalam wilayah negara Republik Indonesia. Bcrita masuknya daerah
Trenggalek ke dalam negara Kesatuan Republik Indonesia meskipun secara
tidak resmi telah terdengar secara lesan dan tersebar serta didengar
olch seluruh penduduk desa-desa di Trenggalek.
Dalam masa ini Trenggalek mendapat perhatian dari pembesar-pembesar
negara antara lain: Menteri Agama Kyai Haji Masjkur yang didampingi oleh
Mr. Sunaryo sebagai sekjen Depag. Datang pula menteri Dalam Negcri Drs.
Susanto Tirtoprodo, SH serta menteri Negara Dr. Sukiman Wirjosandjojo
yang sampai didaerah Trenggalek dengan jalan kaki.
Panglima Besar Jenderal Sudirman pernah dua kali mengunjungi
Trenggalek. Kunjungan yang terakhir pada tanggal 24 Januari 1949 menuju
desa Nglongsor.
Konfrensi Meja Bundar yang membuahkan pemerintahan Republik Indonesia
Serikat imbasnya terasa pula di Trenggalek. Hal ini dapat diketahui
dengan adanya serah terima kekuasaan yang dilakukan oleh Mukardi, R.
Roestamdji dan Sukarjono dari pihak RI di Trenggalek dengan Mayor Crcnn
dan Karis Sumadi dari pihak belanda.
Dengan demikian selesailah masa penggabungan di Trenggalek yang
dipenuhi dengan peristiwa – peristiwa duka dan lara. Namun berkat rahmat
Tuhan Yang Maha Esa fajar telah menyingsing dan Trenggalek mengalami
masa cemerlang serta masa pembangunan demi tercapainya keagungan bangsa
dan negara. (SIH) □
‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾book46http://jawatimuran.wordpress.com/2013/05/15/sejarah-kabupaten-trenggalek/